"Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : “kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta"
(Surah Al-Ankabut : 2-3)
(Surah Al-Ankabut : 2-3)
Assalamualaikum dan selamat pagi..
(Diantara permulaan naqibku sebelum memulakan ucapannya). Ringkas dan padat..
Minggu ini sudah masuk antara minggu-minggu terakhir sebelum fatrah EXAM bermula. Baru tadi lepas presentation subjek Marketing Management. Sangat menarik. Berlakon jadi CEO, tapi dah macam real dah. Mudah-mudahan Allah permudahkan subjek ni dalam final nanti..insyaAllah..
Minggu-minggu terakhir ini sudah menjadi kebiasaan untuk minggu-minggu presentation, quiz, assignment dan test. Ada lagi 1 test, 2 presentation dan 3 assignment yang tak settle lagi. Huh! Sungguh memenatkan. Dan minggu ini jugalah untuk persediaan aku ke Yaman, dan untuk finalize balik program-program Ma'ruf Club yang akan dijalankan pada short semester dan sem 1 nanti.
Pelajaran no. 1 tetapi Jemaah bukan no. 2.
Perkara inilah yang selalu ditekankan oleh senior-senior kepada adik-adik yang join jemaah. Aku bersetuju. Tetapi kalau kita tukar jadi, PELAJARAN NO. SATU, JEMAAH NO. SATU. Bagaimana? Ada kelainan tak?? Nampak sama. Tapi penerimaan berbeza. Pelajaran memang menjadi no satu. Kita masuk U memang untuk cemerlang dalam pelajaran even aku tak jadi pelajar cemerlang. Tetapi, gerak kerja jemaah juga menjadi no. 1. Yang penting bagaimana kita manage masa dengan baik.
Tiada alasan untuk kita katakan gerak kerja Islam menjadi masalah pada pelajaran. Sangat banyak masa yang terluang untuk kita study. Gunakanlah minggu-minggu terakhir ini, untuk mutalaah pelajaran. Ada lagi masa untuk kita sama-sama score dalam final exam ni. Buktikan kita cemerlang dakwah, pelajaran gemilang.
Perjalanan kita masih jauh, kita berjuang bukan untuk universiti, tapi untuk ummah. Masyarakat sedang menunggu akan munculnya Salman Alfarisi, Salahudin Al-Ayubi, Muaz bin Jabbal, dan banyak lagi pejuang-pejuang muda yang cemerlang dalam pelajaran mereka dan juga dalam masa yang sama memperjuangkan Islam dimuka bumi Allah. Teruskan STUDY kita untuk kecemerlangan bersama!
Dari Hasan Al Banna :
Saudaraku...
Janganlah engkau putus asa,
kerna putus asa bukan akhlak seorang Muslim.
Ketahuilah bahawa kenyataan hari ini adalah impian kelmarin,
dan impian hari ini adalah kenyataan hari esok.
Waktu masih panjang dan hasrat akan terwujudnya kedamaian
masih tertanam dalam jiwa masyarakat kita,
meski fenomena-fenomena kerusakan dan kemaksiatan menghantui mereka.
Yang lemah tidak akan lemah sepanjang hidupnya
dan yang kuat tidak akan selamanya kuat.
^_^ Kalau aku jadi baik. istiqamah la aku dalam golongan yang baik-baik, kalau aku di uji dengan golongan yang tidak baik, kau bantulah aku dalam memberi sahabat-sahabat yang baik ^_^
Saudaraku...
Janganlah engkau putus asa,
kerna putus asa bukan akhlak seorang Muslim.
Ketahuilah bahawa kenyataan hari ini adalah impian kelmarin,
dan impian hari ini adalah kenyataan hari esok.
Waktu masih panjang dan hasrat akan terwujudnya kedamaian
masih tertanam dalam jiwa masyarakat kita,
meski fenomena-fenomena kerusakan dan kemaksiatan menghantui mereka.
Yang lemah tidak akan lemah sepanjang hidupnya
dan yang kuat tidak akan selamanya kuat.
^_^ Kalau aku jadi baik. istiqamah la aku dalam golongan yang baik-baik, kalau aku di uji dengan golongan yang tidak baik, kau bantulah aku dalam memberi sahabat-sahabat yang baik ^_^
"Setiap mata yang tertutup belum bererti ia tidur. Setiap mata terbuka belum bererti ia melihat"
||helangsenja@yahoo.com||
||helangsenja@yahoo.com||
1 comment:
Kata-kata sebuah kehidupan
Sekelompok kodok sedang berjalan-jalan melintasi hutan. Malangnya, dua di antara kodok tersebut jatuh kedalam sebuah lubang. Kodok-kodok yang lain mengelilingi lubang tersebut. Ketika melihat betapa dalamnya lubang tersebut, mereka berkata pada kedua kodok tersebut bahwa mereka lebih baik mati. Kedua kodok tersebut mengacuhkan komentar-komentar itu dan mencuba melompat keluar dari lubang itu dengan segala kemampuan yang ada. Kodok yang lainnya tetap mengatakan agar mereka berhenti melompat dan lebih baik mati. Akhirnya, salah satu dari kodok yang ada di lubang itu mendengarkan kata-kata kodok yang lain dan menyerah. Dia terjatuh dan mati. Sedang kodok yang satunya tetap melanjutkan untuk melompat sedapat mungkin. Sekali lagi kerumunan kodok tersebut berteriak padanya agar berhenti berusaha dan mati saja. Dia bahkan berusaha lebih kencang dan akhirnya berhasil. Akhirnya, dengan sebuah lompatan yang kencang, dia berhasil sampai di atas. Kodok lainnya takjub dengan semangat kodok yang satu ini, dan bertanya "Apa kau tidak mendengar teriakan kami?" Lalu kodok itu (dengan membaca gerakan bibir kodok yang lain) menjelaskan bahwa ia tuli. Akhirnya mereka sedar bahawa saat di bawah tadi mereka dianggap telah memberikan semangat kepada kodok tersebut. Apa yang dapat kita pelajari dari ilustrasi di atas? Kata-kata positif yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" justru dapat membuat orang tersebut bangkit dan membantu mereka dalam menjalani hari-hari. Sebaliknya, kata-kata buruk yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" dapat membunuh mereka. Hati-hatilah dengan apa yang akan diucapkan. Suarakan 'kata-kata kehidupan' kepada mereka yang sedang menjauh dari jalur hidupnya. Kadang-kadang memang sulit dimengerti bahwa 'kata-kata kehidupan' itu dapat membuat kita berpikir dan melangkah jauh dari yang kita perkirakan.
Semua orang dapat mengeluarkan 'kata-kata kehidupan' untuk membuat rakan dan teman atau bahkan kepada yang tidak kenal sekalipun untuk membuatnya bangkit dari keputus-asaanya, kejatuhannya, kemalangannya. Sungguh indah apabila kita dapat meluangkan waktu kita untuk memberikan spirit bagi mereka yang sedang putus asa dan jatuh. So................ Please don't give up !!! If you try to do the best thing, must be some day...... you can get all your dreaming of.
Post a Comment